Thursday, 25 Apr 2024

Hinamatsuri, Festival Boneka di Jepang

Hinamatsuri, Festival Boneka di Jepang

Oleh Dewi Dimyati

Musim semi di Jepang merupakan musim yang paling banyak diminati wisatawan dikarenakan adanya festival bunga sakura dan banyak festival budaya lainnya. Selain itu juga, cuaca dan suhu udara tidak terlalu dingin, sangat cocok untuk jalan-jalan di Jepang. Jadi, jika kalian berencana mengunjungi Jepang maka awal bulan Maret sampai April merupakan waktu yang pas untuk musim semi.  Pada awal bulan Maret, kalian akan melihat pemandangan yang unik dimana banyak boneka di tampilkan di altar dengan bunga, coklat, permen  yang ditampilkan di museum, toko-toko, restoran, shopping mall, dan rumah. Setiap tanggal 3 Maret diperingati sebagai festival boneka (Hinamatsuri) atau dikenal juga hari anak perempuan yang diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan.

Boneka dan Simbol  Status Sosial

Hinamatsuri berawal dari 1000 tahun yang lalu pada zaman Heian (abad ke 8 – 12) ketika masyarakat Jepang masih percaya bahwa boneka memiliki kekuatan spiritual untuk mengusir roh-roh jahat. Pada masa itu, boneka-boneka diletakkan di perahu kecil diapungkan ke sungai menuju laut (yang dikenal juga dengan Hina-nagashi atau boneka apung). Ritual ini dipercaya dapat membuang nasib buruk dari anak-anak yang ditransfer ke dalam boneka dan dibuang ke laut.  Di jaman Edo, masyarakat Jepang mulai memajang boneka dirumah mereka sebagai simbol menyucikan diri dan membawa nasib baik kepada anak perempuannya. Pada zaman sekarang, hanya sedikit shrine yang mengadakan  Hina-nagashi dan kebanyakan masyarakat jepang memajang boneka hina dirumah mereka.

Boneka hina diletakkan di panggung bertingkat (hina-dan) dengan dekorasi emas dipelaminan boneka kaisar dan permaisuri (byoubu) yang ditutupi kain merah. Pada bagian atas panggung dikenal dengan Dairi-bina yang  melambangkan  kaisar dan permaisuri (Otoko-bina dan Onna-bina).  Dairi-bina melambangkan harapan orang tua agar anak perempuan mereka tumbuh sehat dan memiliki pernikahan yang ideal seperti kaisar dan permaisuri.

Pada tangga kedua terdapat tiga boneka pelayan puteri istana (san-nin kanjo) yang bertugas untuk melayani kaisar dan permaisuri. Tangga ketiga, keempat dan kelima merupakan musisi (Go-nin), menteri (sedaijin dan udaijin)  dan pelayan istana (shichou-eji). Ditangga terbawah merupakan hadiah pernikahan.

Altar ini mengajarkan kepada anak-anak tentang moral yang baik, saling mendukung dan menjaga satu sama lain, menikmati hidup, menghormati yang lebih tua, dan mempalajari pengendalian  emosi.

Festival Boneka di Kota Kameoka

Kota kameoka terletak 20 km dari Kyoto dengan jumlah penduduk mencapai 100,000 orang. Sejarah kota Kameoka berkaitan dengan samurai terkenal Akechi Mitsuhide (1526-1582) yang membangun Istana  Kameyama . Hingga saat ini reruntuhan istana masih terdapat pada kota istana Kameyama.

Pergelaran festival boneka terdapat diseluruh kota Kameoka. Pusat informasi di stasiun kereta Kameoka akan menyediakan peta hinamatsuri di kota kepada turis yang memajang boneka pernikahan dari jaman Edo, Meiji, Taishō, and Shōwa. Perayaan hinamatsuri pada tanggal ketiga dari bulan ketiga mengikuti kalender bulan (lunisolar) yang dimana 20-30 hari lebih lambat dibandingkan kalender matahari (Gregorian calender). Keluarga Jepang biasanya memulai mendekorasi boneka hina dari bulan Februari hingga 3 Maret. Kota Kameoka menyelenggarakan festival boneka hina dari tanggal 3 Maret sampai dengan 11 Maret. Seluruh kota termasuk museum, toko-toko, dan rumah akan memajang boneka hina. Menurut kepercayaan masyarakat jepang, apabila boneka hina dipajang melebihi hari festival dapat menyebabkan anak perempuan mereka sulit mendapatkan jodoh.

Festival Bunga Persik (momo no sekku)

Selain festival boneka, tanggal 3 Maret juga diperingati sebagai festival bunga persik (momo no sekku) . Bunga persik (momo) mirip dengan sakura. Perbedaannya hanya terletak pada waktu mekar bunga, bunga persik mekar pada pertengahan Maret sedangkan bunga Sakura mekar pada akhir Maret. Akan tetapi, dikarenakan perubahan cuaca yang ekstrim, biasanya waktu mekar bisa lebih awal atau tertukar satu sama lainnya.

Bunga persik biasanya digunakan pada rangkain bunga jepang (ikebana) sebagai trend untuk rangkain bunga musim semi.

Bunga persik biasanya ditampilkan di dekat boneka hina dengan hidangan kue beras tiga lapis ,hichi-mochi (pink, putih, dan hijau). Hishi mochi memiliki tiga warna simbolis yang masing-masing memiliki arti. warna merah muda merepresentasikan warna bunga persik , warna putih mereprentasikan salju yang putih bersih serta suci, dan warna hijau merepresentasikan melambangkan kesehatan. Selain itu juga dihidangkan sakura mochi (kue beras sakura), chirashizushi, sushi, sup kerang (hamaguri ushio-jiru) dan  amazake (sake manis)Pangan traditional dihidangkan sesuai dengan tradisi daerah masing-masing. Kota Kameoka city dapat diakses dari  stasiun JR Kyoto atau melalui kereta romantis Torokko Train Line dari Arashyima melalui stasiun JR Umahori.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CAPTCHA